Pengertian Perubahan Sosial dan Teori Perubahan Sosial

Perubahan Sosial 

Pengertian perubahan sosial dan Teori perubahan sosial | Kali ini akan dijelaskan tentang bagaimana pendapat para ahli tentang pengertian perubahan sosial dan bagaimana teori perubahan sosial yang berlaku di masyarakat. 
Tidak ada masyarakat satupun di dunia ini yang tidak mengalami perubahan khususnya perubahan sosial. Kenapa begitu? Sebab kehidupan sosial bersifat dinamis. Perubahan sosial merupakan bagian dari gejala kehidupan sosial, sehingga perubahan sosial merupakan gejala sosial yang normal. 
Perubahan sosial dalam masyarakat tidak boleh dilihat dari satu sisi saja, sebab perubahan ini dapat mengakibatkan pergeseran pada banyak sektor dalam masyarakat sosial. Hal ini berarti, perubahan sosial akan selalu terjadi pada setiap bagian dari masyarakat itu sendiri.
Gejala perubahan sosial dalam masyarakat dapat dilihat dari terjadinya perubahan sistem nilai maupun norma yang berlaku saat itu dan yang tidak berlaku lagi dalam masyarakat. Tentu saja, perubahan sosial ini terjadi bukan semata mata karena individu dalam masyarakat tersebut yang mau berubah, akan tetapi karena adanya perkembangan dari berbagai sektor khususnya teknologi. Contohnya saja, budaya konsumtif semakin meningkat dengan ditemukannya ATM dan kartu kredit, dan banyak lagi sistem nilai dan norma yang bergeser dan meninggalkan nilai nilai yang dulu dianut masyarakat tersebut.
Lalu apa pengertian perubahan sosial itu? Para ahli sosiolog ada yang berbeda pendapat dan adapun yang memiliki pendapat yang sama akan perubahan sosial. Berikut beberapa pengertian perubahan sosial menurut para ahli:

Pengertian perubahan sosial

  1. William Ogburn, menjelaskan pengertian perubahan sosial dengan membuat batasan ruang lingkup perubahan sosial itu. Dia menjelaskan bahwa perubahan sosial itu mencakup unsur unsur kebudayaan (baca pengertian kebudayaan) baik yang bersifat materiil dan yang tidak bersifat material (immaterial) dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur unsur kebudayaan immateriil.
  2. Selanjutnya dijelaskan oleh Kingsley Davis tentang pengertian perubahan sosial. Dia menjelaskan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan sosial yang dia maksud seperti: Terjadinya pengorganisasian buruh dalam masyarakat industri atau kapitalistis. Hal ini menyebabkan perubahan perubahan hubungan antara majikan dan para buruh yang kemudian terjadi perubahan juga dalam organisasi politik yang ada dalam perusahaan tersebut dan masyarakat.
  3. Kemudian, Gillin dan Gillin memberikan tanggapan dalam salah satu karangannya bahwa pengertian perubahan sosial sebagai suatu variasi cara cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi (baca pengertian ideologi) maupun disebabkan karena adanya difusi maupun penemuan penemuan baru dalam masyarakat  (baca pengertian masyarakat ) tersebut.
  4. Selo Soermadjan juga memberikan tanggapan tentang apa pengertian perubahan sosial itu. Dia mengatakan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai nilai, sikap sikap, dan pola pola peri kelakuan di antara kelompok kelompok dalam masyarakat tersebut.
  5. Hans Garth dan C. Wright Mills juga memberikan definisi perubahan sosial. Mereka berdua mengatakan bahwa pengertian perubahan sosial adalah apapun yang terjadi baik itu kemunculan, perkembangan, dan bahkan kemunduruan dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga, ataupun tatanan yang meliputi struktur sosial.
  6. Terakhir oleh Samel Koenig. Secara ringkas dia memberikan tanggapan tentang pengertian perubahan sosial sebagai modifikasi modifikasi yang terjadi dalam pola pola kehidupan manusia.
Belajar dari beberapa pendapat ahli tentang pengertian perubahan sosial, dapat dilihat bahwa tidak semua perubahan sosial yang terjadi dalam struktur sosial masyarakat bersifat kemajuan, dapat merupakan kemunduran, walaupun dalam dinamika sosial selalu diarahkan kepada gejala transformasi yang bersifat linier. Oleh karena itu kita dapat membagi dua jenis perubahan sosial berdasarkan penyebabnya yaitu perubahan sosial yang direncanakan dan perubahan sosial yang tidak direncanakan. Contoh perubahan sosial yang direncanakan seperti adanya rencana pemerintah dalam program pembangunan masyarakat seperti sistem KB (keluarga berencana) dan banyak lagi. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan tentu saja banyak terjadi dan merupakan peristiwa tragis seperti bencana alam dan peperangan. Hal ini dapat anda lihat pada kehancuran beberapa peradapan dahulu karena gunung merapi, gempa, tsunami, dan berbagai peperangan seperti perang dunia I, II, holocaust dan banyak lagi. 
Sehingga dapat dikatakan memang dalam dinamika sosial, perubahan sosial dianggap transformasi. Dengan adanya peristiwa tertentu, sebuah masyarakat akan mengalami kemunduran dan bahkan hancur kemudian membangun kembali dengan bentuk yang lebih baik lagi
Oke, sudah dulu bahasannya tentang pengertian perubahan sosial dan penjelasannya. Mari beranjak ke bagian teori teori perubahan  sosial.
Pengertian perubahan sosial dan teori sosial: Bersiap untuk perubahan
Pengertian perubahan sosial dan teori sosial: Bersiap untuk perubahan

Teori Perubahan Sosial

Ilmu sosiologi banyak dipengaruhi oleh beberapa ilmu pengetahuan lain baik itu biologi, geologi, dan banyak lagi. Oleh karena itu jangan heran kalau beberapa teori perubahan sosial yang akan dijelaskan menyebutkan beberapa pemikiran yang bukan orang sosiolog bahkan bukan orang dalam ilmu pengetahuan sosial. Hal ini tentu saja, seperti dijelaskan sebelumnya, perubahan sosial terjadi karena semua faktor yang ada dalam masyarakat baik dari dalam ataupun luar. Adapun faktor faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dari dalam seperti keadaan ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, agama dan lainnya lalu faktor dari luar seperti bencana.
Lalu ada berapa teori perubahan sosial yang harus anda ketahui? Berikut macam macam teori perubahan sosial dibawah ini:
  1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory
  2. Teori Konflik (Conflict Theory)
  3. Teori Perubahan Sosial Dahrendorft
  4. Teori Fungsionalis (Functionalist Theory)
  5. Teori Siklus (Cyclical Theory)
Mari kita bahas satu persatu teori perubahan sosial diatas:

1. Teori Perubahan Sosial: Teori Evolusi

Teori evolusi sepertinya anda sudah dengan dari mata pelajaran ataupun mata kuliah Biologi. Memang benar, teori perubahan sosial yang satu ini bersumber dari pemikiran Darwin yang kemudian dipelajari oleh ahli sosiolog Herbert Spencer sebagai patokan dalam teori perubahan sosial yang kemudian dikembangkan oleh Emile Durkheim (keren namanya kan) dan Ferdinand Tonnies.
Dalam teori perubahan sosial ini dijelaskan bahwa evolusi memengaruhi cara pengorganisasi masyarakat, utamanya yang berhubungan dengan sistem kerja. Berdasarkan pandangan tersebut, Tonnnies berpendapat bahwa masyarakat berubah dari tingkat peradapan sederhana ke tingkat peradapan yang lebih kompleks. 
Dalam teori perubahan sosial evolusi dapa dilihat terjadinya transformasi dari masyarakat. Mulai dari masyarakat tradisional yang memiliki pola pola sosial komunal yaitu pembagian dalam masyarakat yang didasarkan oleh siapa yang lebih tua atau senioritas bukan pada prestasi personal individu dalam masyarakat. Kemudian hal tersebut berubah ke arah yang lebih kompleks. 
Dalam teori perubahan sosial ini, sudah tentu dipengaruhi oleh waktu. Oleh karena itu, teori ini terbagi atas dua yaitu perubahan secara lambat atau evolusioner  dan secara cepat atau revolusioner.
Pengertian perubahan secara lambat atau evolusioner adalah perubahan yang terjadi dalam interval waktu yang cukup lama dan disertai dengan perubahan perubahan kecil dan terjadinya pergeseran sosial secara perlahan dan jarang menimbulkan konflik dalam masyarakat dan lembaga. 
Dalam perubahan sosial secara lambatlah yang membagi  beberapa teori perubahan sosial menjadi:
  1. Teori Evolusi Linear (Unilinier Theories of Evolution)
  2. Multilined Theories Of Evolution 
  3. Teori Konflik (Conflict Theory)
  4. Teori Perubahan Sosial Dahrendorft
  5. Teori Fungsionalis
  6. Teori Siklus

# Teori Evolusi  Unilinear

Teori evolusi unilinear adalah teori yang beranggapan bahwa manusia dan masyarakat serta kebudayaannya akan selalu mengalami perubahan sesuai dengan tahapan tahapan tertentu dari bentuk kehidupan yang sederhana ke bentuk kehidupan yang lebih komples. Teori perubahan sosial dikemukakan oleh beberapa ahli seperti August Comtee, Herbert Spencer, Vilfredo Pareto (Melakukan modifikasi menjadi teori siklus) dan Pitiim A. Sorokin. 
Sorokin sebagai pendukung teori perubahan sosial ini beranggapan bahwa masyarakat berkembang melalui tahap tahap yang masing masing didasarkan pada suatu kepercayaan sebagai tahap pertama; indera manusia sebagai tahap kedua; dan kebenaran sebagai tahap terakhir. Dalam teori ini, Spencer beranggapan bahwa tidak perlu melalui tahapan tertentu untuk masyarakat mengalami perubahan sosial, pasti terjadi. Dia menambahkan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan kelompok homogen ke kelompok heterogen baik sifat maupun susunannya.

# Multilined Theories Of Evolution

Teori perubahan sosial ini lebih menekankan pada ketidaksepakatan tentang teori evolusi non linear. Hal ini dikarenakan masyarakat yang mengalami perubahan sosial tidak dapat ditentukan mengalami kemajuan (dengan kata lain linear). Dalam teori ini dijelaskan bahwa masyarakat bisa saja mengalami perubahan sosial berupa kemunduran. Dengan munculnya teori ini, para ahli sepakat bahwa perubahan sosial yang terjadi tidak dapat disamakan proses suksesi pada biologi, yang akan selalu mengalami kemajuan akan tetapi bersifat naik turun. Oleh karena itu teori evolusi unilinear tidak lagi dipergunakan.

# Teori Konflik (Conflict Theory)

Teori perubahan sosial ini dipengaruhi oleh pandangan beberapa ahli seperti Karl Marx, Frederict Engle, dan Ralf Dahrendorft. Dalam teori perubahan sosial ini tentu saja memandang konflik sebagai sumber terjadinya perubahan dalam masyarakat. 
Teori ini melihat masyarakat dua kelompok atau kelas yang saling berkonflik yaitu kelas borjuis dan kelas proletariat. Kedua kelompok sosial dalam masyarakat ini dapat dianggap sebagai majikan dan pembantunya. Penderitaan merupakan sumber utama konflik yang ada dalam masyarakat menurut teori ini. Dengan kepemilikan harta dan hak hidup yang lebih banyak oleh kaum borjuis dan minimnya bagi kaum proletariat akan memicu konflik sosial dalam masyarakat sehingga terjadi revolusi sosial yang berakibat pada terjadinya perubahan sosial. Berdasarkan teori perubahan sosial ini, dijelaskan bahwa pada akhir revolusi, akan tercipta masyarakat yang hidup tanpa pembagian kelas, sama rata (betul betul utopia [editor]). Ditambahkan juga bahwa perubahan sosial terjadi pada dasarnya disebabkan oleh adanya konflik, dan konflik akan selalu ada di sembarang waktu dan tempat.
Pengertian perubahan sosial dan teori sosial: Bersiap untuk perubahan
Pendidikan akan membuat perubahan sosial lebih damai

# Teori Perubahan Sosial Dahrendorft

Teori perubahan sosial oleh Dahrendortf berisi tentang hubungan stabilitas struktural sosial dan adanya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan perubahan yang terjadi dalam struktur kelas sosial akan berakibat pada dua hal yaitu normatif ideologi atau nilai dan faktual institusional. Kepentingan dalam hal ini dapat menjadi nilai serta realitas dalam masyarakat. 
Sesuai dengan teori konflik, persamaan atau equality merupakan hak bagi setiap warga negara. Apabila ada kepentingan suatu kelompok untuk menekankan persamaan tersebut, maka akan terjadi dua hal atau dua skenario dalam masyarakat yaitu:
  • Nilai persamaan yang diinginkan akan diterima dan dihayati (ideologis) oleh sebagian penduduk, yang berarti penduduk akan semakin tergila gila dengan persamaan tersebut dengan kata lain bersifat normatif ideologis.
  • Persamaan yang diinginkan tersebut akan diwujudkan dalam pengaturan kelembagaan seperti JAMKESMA bagi warga negara Indonesia, dan BOS Pendidikan 12 Tahun dan lainnya dengan kata lain bersifat faktual institusional.
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat seperti yang dijelaskan dalam teori ini, dapat terjadi bersamaan dan dapat juga terjadi salah satunya terlebih dahulu. 
Dalam teori perubahan sosial lebih lanjut (jika anda ingin pelajari yang lebih silahkan cari bukunya) menjelaskan tentang hubungan antara perubahan sosial pengaruhnya terhadap mobilitas sosial, dimana berbagai perubahan sosial telah memengaruhi status dan peranan sosial seseorang ataupun sekelompok orang. 

# Teori Fungsionalis

Teori perubahan sosial ini melihat ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi sosial yang berlaku saat itu menjadi penyebab dari perubahan sosial. Dalam teori ini, Ogburn menambahkan tentang adanya bagian dalam masyarakat yang tidak ikut berubah, atau statis. Dengan kata lain, tidak semua segi dalam masyarakat dan kebudayaannya berubah dalam perubahan sosial yang terjadi.
Dalam teori ini, Ogburn mengkritik kelompok masyarakat yang menganggap kelompok lain yang tidak mengikuti perubahan sosial yang sebagai ketimpangan kebudayaan ataupun kesenjangan. Contoh perbandingan antara masyarakat Kajang Pedalaman dan masyarakat Bulukumba bagian perkotaan. Tentu saja hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang memberikan "loncatan" pada budaya yang ada. Teori perubahan sosial ini beranggapan bahwa kelompok yang masih merasa nyaman dengan yang telah ada, tidak akan ikut berubah, dan kelompok yang merasa tidak nyaman dengan kondisi saat itu akan berubah. Anak  muda cocok dengan teori fungsionalis yah...

# Teori Siklus

Teori perubahan sosial ini menjelaskan tentang perubahan sosial yang bagaikan roda yang sedang berputar, artinya perputaran zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dielak oleh manusia siapapun dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. Bangkit dan mundurnya suatu peradapan merupakan bagian dari sifat alam yang tidak dapat dikembalikan. 
Oke, memang terkesan aneh, Teori ini diperkuat Ibnu Khaldun dalam bukunya yang terkenal sejagat "Muqadimah" (pembukaan paling tebal [Editor]) dan dan dijadikan sumber oleh Arnold Tonybee dalam mempelopori teori perubahan sosial ini.
Teori ini berhubungan dengan tantangan dan tanggapan. Apabila suatu masyarakat mampu memberikan tanggapan terhadap tantangan yang ada dalam peradapannya maka  masyarakat tersebut akan mengalami kemajuan. Akan tetapi, bila tidak mampu, maka akan terjadi kemunduran bahkan kehancuran. 

# Teori Revolusi: Perubahan Sosial Super Cepat

Ini merupakan teori perubahan sosial yang terakhir dan tercepat. Seluruh masyarakat akan mengalaminya dan ikut berpartisipasi dalam peristiwa tersebut. Revolt merupakan asal katanya yaitu pemberontakan. Apabila sudah tidak ada kesesuaian dan kesepakatan antara masyarakat dan institusi yang ada (pemerintah) terhadap kondisi sosial dan struktur sosial maka skenario terburuk yang terjadi adalah pemberontakan atau revolusi.
Tentu saja, ada api maka ada asap. Syarat syarat terjadinya revolusi yaitu adanya keinginan untuk mengadakan perubahan dari mayoritas rakyat atau masyarakat yang ada. Kemudian adanya pemimpin yang siap mewadahi dan merumuskan perubahan sosial yang diharapkan. Selanjutnya yaitu waktu yang tepat untuk terjadinya revolusi, tentu saja perencanaan yang menyeluruh terhadap peristiwa revolusi.
Pengertian perubahan sosial dan teori sosial: Bersiap untuk perubahan
Perubahan sosial seringkali diawali oleh demonstrasi


Cukup panjang yah artikelnya. Sekian artikel tentang pengertian perubahan sosial dan teori perubahan sosial. Silahkan baca artikel tentang sosiologi dan sosial lainnya di apapengertianahli.com

Sumber artikel:
Pengantar Sosiologi | Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi dan Pemecahannya (2011) oleh Elly M. Setiadi dan Usman Kolip diterbitkan oleh Kencana di Jakarta

0 Response to "Pengertian Perubahan Sosial dan Teori Perubahan Sosial"

Posting Komentar