Dampak Korupsi Menurut Mochtar Lubis

Dampak Korupsi : Negara dan Korupsi

Selamat pagi, setelah mengetahui tentang pengertian korupsi dan dampaknya yang dijelaskan sebelumnya, perlu dikaji tentang dampak korupsi menurut pendapat orang Indonesia. Berikut ulasan dampak korupsi oleh mochtar lubis.
Korupsi tidak saja akan menggerumus struktur kenegaraan secara perlahan. Tetapi uga menghancurkan segenap sendi sendi penting yang terdapat dalam negara. Korupsi ada dan hadir dikarenakan adanya kerancuan dalam struktur birokrasi dan akan berakibat terhadap struktur organisasi itu sendiri bahkan keberlansungan organisasi itu sendiri (Contohnya negara). Akibat paling nyata bagi Mochtar lubis dari kejadian kejadian korupsi adalah hilangnya kesadaran rakyat banyak tentang hak mereka sebagai warga negara dan ketidakpeduliannya pada sistem kenegaraan suatu bangsa dimana korupsi berlangsung.
Rakyat dalam struktur paling tradisional sekalipun, mengenali negara dalam posisi hendak mensejahterahkan tiap individu dalam negara. Ketidakpedulian rakyat atas birokrasis, bila muncul anggapan bahwa birokrasi dan sistem pemerintahan, sekadar sebagai penyokong segala bentuk tindakan elite kelas ats dan kelas tertentu dan melupakan fungsinya dalam mensejahtrekan dan memakmurkan warganya.
Dampak korupsi yang lain, menurut Mochtar Lubis dari kritinya terhadap Sudomo saat berbicara di depan Korpri. Di depan Korpri tersebut Sudomo berkata bahwa korupsi belum memacetkan pembangunan. Hal ini yang membuat Mochtar Lubis merasa kecewa dan berkata:

Apakah sekian banyak SD Inpres yang terbengkalai, sekian ribu hektar reboisasi yang gagal tidak memacetkan pembangunan? Apakah kehilangan dana negara, ratusan miliar bukan memacetkan usaha pembangunan? Sunggu aneh, tapi benar diucapkan. Sikap lembut begini terhadap korupsi di kalangan pembesar pembesar negara tidak menolong usaha kejaksaan agung, umpamanya untuk menindak korupsi dengan tegas dan kuat terus menerus hingga tuntas habis.
 Pembangunan dalam hal ini berhubungan secara fisik dan material. Mochtar dalam hal ini hendak menegaskan, bahwa perilaku korupsi, betapapun kecilnya, akan menghambat laju pembangunan di Indonesia. Tindakan korupsi uga secara nyata akan berdampak langsung rakyat  banyak yang lemah, yang tidak mempunyai kekuasaan politik, yang tidak memiliki hak demokrasi Pancasila, yang tidak mengeluarkan suara dan protesnya. Dan dalam masyarakat demikian keadaan tambah para lagi, jika pers yang ada tidak dapat berfungsi dengan wajar menjaga dan mengawal kepentingan umum.
Dampak korupsi di tingkat elite pejabat negara akan merusak secara langsung moral mereka khususnya yang memeagan kekuasaan. Kembali Mochtar lubis berkata:

Hanya orang luar. yang bukan jadi anggota masyarakat tempat korupsi raksasa terjadi yang mungkin dapat berpandangan demikian, karena mereka tidak merasakan apa akibat dan dampak korupsi yang besar besar it terhadap moral para anggota perwakilan rakyat, pejabat pejabat peradilan, jaksa dan hakim, pengacara dan moral para pengusaha serta anggota masyarakat lain umumnya. Pada akhirnya korupsi tanpa batas secara besar besaran akan meruntuhkan kekuasaan itu sendiri, seperti kita lihat terjadi dengan rezim dan partai Kuomintang seusai Perang Dunia Kedua di Tiongkok. Korupsi politik dalam bentuk, umpamanya menyogok pemilih atau orang orang yang diharapkan dapat mempengaruh pemilih dalam pemilihan umum, tidaklah akan memajukan demokrasi yang sebenarnya, tetapi akan merusak citra demokrasi, seandainya sebuah perwakilan umum dilahirkan melalui perkawinan korupsi dengan orang politik yang korup.
Sekian ulasan tentang Dampak korupsi menurut Mochtar Lubis, untuk lebih memahami tentang korupsi khususnya korupsi dalam negara, baca artikel terkait dibawah ini.

Sumber Artikel Dampak Korupsi Mochtar Lubis:
Dr. Mansyur Semma " Negara dan Korupsi: Pemikiran Mochtar Lubis Atas Negara, Manusia Indonesia, dan Perilaku Politik". Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 2008.

0 Response to "Dampak Korupsi Menurut Mochtar Lubis"

Posting Komentar